Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Kepala Puskesmas Balibo, serta perwakilan dari P3MD (Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa) Kecamatan Kindang. Selain itu, turut hadir tokoh masyarakat, kader posyandu, serta perwakilan ibu dan balita yang menjadi sasaran program intervensi stunting.
Kepala Desa Benteng Palioi dalam sambutannya menyampaikan bahwa rembuk stunting merupakan agenda penting yang harus dilaksanakan secara rutin untuk menyusun rencana aksi yang tepat sasaran. “Kami berharap dengan adanya sinergi antara pemerintah desa, tenaga kesehatan, dan masyarakat, angka stunting di desa ini bisa ditekan secara signifikan, beliau juga menyampaikan bahwa dari 109 desa di bulukumba, Benteng Palioi masuk dalam 3 besar dan ini dinilai langsung dari Kementrian Desa PDT, dan semoga benteng palioi bisa mewakili bulukumba di tingkat provinsi" ujarnya.
Ketua BPD juga menekankan pentingnya dukungan dari seluruh elemen masyarakat. “Pencegahan stunting bukan hanya tugas pemerintah, tetapi merupakan tanggung jawab bersama,” ungkapnya.
Sementara itu, Semua kader posyandu Desa Benteng Palioi memaparkan data terkini terkait kondisi gizi balita di wilayah tersebut dan juga menyampaikan kendala selama melaksanakan kegiatan posyandu.
Perwakilan P3MD Kecamatan Kindang menyampaikan dukungannya terhadap pelaksanaan program ini melalui pendampingan dan fasilitasi anggaran dari Dana Desa untuk kegiatan intervensi stunting terintegrasi.
Rembuk stunting ini diakhiri dengan penandatanganan berita acara sebagai bentuk komitmen bersama antar pihak yang hadir untuk menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak di Desa Benteng Palioi. ( Jbl )