Ketua panitia, St. Suhaerah, S.Ip., M.Ip., menyampaikan bahwa kegiatan ini terbagi menjadi tiga jenis pelatihan, yakni Latihan Instruktur Nasyiatul Aisyiyah (LINA 1), Pelatihan Muballighat Nasyiatul Aisyiyah, serta Pelatihan Paralegal. “Tiga pelatihan ini menjadi langkah strategis untuk mempersiapkan kader perempuan yang tidak hanya mumpuni dalam berdakwah, tetapi juga tangguh dalam advokasi dan penguatan instrukturan,” ujarnya.
Peserta yang hadir berasal dari 24 daerah se-Sulawesi Selatan. Rangkaian acara dibuka dengan diskusi perdana bertajuk “Zakat untuk Korban Kekerasan Perempuan dan Anak” karya Yulianti Mutmainnah, S.H.I., M.Sos. Diskusi tersebut turut menghadirkan Hj. Andi Mirna, S.H. dan Drs. H. Abbas Alauddin, S.H., M.M. sebagai penanggap.
Ketua PWNA Sulsel, Darnawati Rajab, S.Pd.I., M.Pd., Gr., dalam sambutannya menekankan pentingnya peningkatan kualitas kader dalam menghadapi dinamika sosial dan tantangan zaman. “Untuk menghadapi persoalan masyarakat hari ini, kader Nasyiatul Aisyiyah dituntut memiliki etos kerja tinggi serta siap menjadi pemimpin yang mumpuni di berbagai tingkatan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Darnawati berharap pelatihan muballighat dapat melahirkan perempuan muda yang menjadi pelopor dakwah sesuai kebutuhan zaman. Sementara melalui pelatihan paralegal, ia menekankan lahirnya kader perempuan yang mampu menjadi pelapor dan pelopor kebijakan yang berpihak pada perempuan.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, Prof. Ambo Asse, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan upaya mencetak kader pemimpin di tingkat akar rumput. “Mereka akan menjadi motor penggerak yang menularkan ilmu dan semangatnya kepada ribuan anggota lainnya,” ucapnya.
Pelatihan ini tidak sekadar forum pembelajaran, tetapi juga sebuah ikhtiar besar untuk memperkuat pondasi spiritual dan keagamaan masyarakat melalui peran perempuan muda yang berkompeten. Suara dan kontribusi mereka menjadi sangat penting dalam mendakwahkan kebaikan serta menangkal narasi radikal yang dapat memecah belah persatuan.
Dengan semangat dakwah mencerahkan, kegiatan ini meneguhkan kembali peran Nasyiatul Aisyiyah sebagai garda terdepan dalam melahirkan generasi perempuan berkemajuan yang siap memimpin, mengabdi, dan mengokohkan peradaban. ( WA )